Mengenal diri sendiri
Proses mengenal diri sendiri
berbeda-beda setiap orang nya terlebih bagi mereka yang di amanati
“gift”Atau yang menyanggupi di untuk mengemban tugas tertentu dari semesta.
Ketika kita berproses untuk menemukan jawaban apa yang sebenarnya terjadi pada
kita terkadang itu menjadi fase yang sulit terlebih di masa-masa tahun 2000an
kebawah atau awal 2000-an karena info tentang apa yang terjadi pada kita sangat
minim tidak seperti dewasa ini kita dengan mudah mencari apa yang terjadi pada kita,
saya tidak ingin mengunakan istilah indigo karena indigo kerapkali di persempit
hanya bisa melihat hantu misalnya, saya lebih suka mengunakan istilah “gift”.
Karena setiap orang memiliki indra ke enam kita yang belum di berikan”
gift”Bisa mengasahnya agar gift itu terbuka, bagi yang sudah di pasrahi untuk
menjalankan tugas dari kecil/kanak-kanak biasanya sudah di beri pertanda/bakat
kita hanya tinggal belajar lagi dan mengasahnya agar lebih jelas. Kalau proses
saya sendiri saya mengatur atau memilih mana saja yang ingin saya pertajam.
Pada kasus saya, saya memilih untuk ilmu membaca manusia
atau istilah barunya personal prekoknisi, pada titik ini saya menyadari
bahwa saya seseorang dengan intuisi
tinggi membuat saya sulit berteman. Tapi ketika saya yakin dengan pertemanan
itu saya akan menjadi diri saya sendiri,namun seiring berjalanya waktu saya
bisa memilah/membatasi siapa saja yang mampu saya baca secara langsung (tidak
sengaja) ,atau sengaja (dengan adanya pertanyaan dari orangnya , atau
mengobservasi orang tersebut terlebih dahulu). Tapi saya sangat “malas”
mengunakan ini (personal prekoknisi) karena itu juga tidak akurat 100% bagi
saya jika apa yang saya ungkapkan itu cocok dengan apa yang terjadi di kemudian
hari/waktu maka anggaplah sebagai sesuatu yang tidak sengaja.selain ini ada dua
hal lain yang saya sanggupi (untold) dengan menyesuaikan apa yang cocok dengan
saya agar tidak kaget atau berlebihan, ya di sesuaikan saja porsinya sesuai
dengan kemampuan kita. Istilahnya bisa mengukur atau bisa rumongso, terkadang
tanpa kita sendiri yang membatasinya sudah di berikan batasan terlebih
dahulu,tentu semua orang dengan “gift” di berikan rule atau aturan sendiri.
Kita bisa mengasah indra keenam dengan ilmu hitam/ilmu putih
(murni) biasanya dengan ilmu hitam atau di gunakan untuk keperluan menyimpang
akan lebih cepat prosesnya,sementara dengan ilmu putih prosesnya akan lama,
awal-awal pasti orang dengan “gift” ini akan di angap aneh dan seolah memiliki
dunianya sendiri bahkan kerap kali memilih untuk tidak bersosialisasi karena
memang di fase-fase awal orang dengan ini akan sulit mengungkapkan / bingung dengan apa yang terjadi pada mereka karena
masih proses untuk menemukan jawaban. Baiklah
mari kita letakan sejenak tentang ”gift”
lanjut ke bagaimana mengolah mengenal diri kita sendiri.
Pada bagian ini saya akan memperkenalkan konsep pembagian
pencarian jati diri yang saya dapatkan dari pertemuan mocopat syafaat, manusia
itu di bagi menjadi tiga konsep
1.
Manusia pasar : manusia yang berjalan pada
bidang perdangan,ekonomi,dan kebutuhan sehari-hari, jika manusia-manusia ini
berhenti bergerak maka akan mengancam kehidupan banyak orang.
Contoh:pertanian,jual beli di pasar,perputaran modal/saham/investasi/bank,dll.
2.
Manusia istana: manusia yang berjalan pada
bidang kepemerintahan/politik memastikan bahwa suatu Negara berjalan sesuai
peraturan yang di tetapkan Tuhan,Agama,Manusia,yang tinggal di suatu bangsa
suku atau Negara.
3.
Manusia nilai : manusia yang bergerak di bidang
demi kepentingan social/masyarakat banyak,contoh ulama atau pemuka
agama,guru,dokter,suka relawan bencana,tim SAR,tentara,polisi,,orang yang
berkerja di bidang jasa,perkerja seni.seseorang yang mengunakan ilmunya untuk
kepentingan orang banyak. ketika
pergerakan mereka lakukan tulus dari dalam hati uang bukanlah ukuran
mereka.meskipun tetep butuh uang juga coy.
Nah dari konsep-konsep ini manusia bisa saling melengkapi
atau justru satu manusia memasuki ketiga konsep tersebut, namun harus terlebih
dahulu mencari tahu siapa dirinya yang sesungguhnya baru bisa melanjutkan ke
konsep yang lain. Intinya menemukan diri sendiri itu untuk mengukur di mana
kesanggupan kita dalam menjalani hidup agar kita tidak terbebani dalam
melakukan kegiatan sehari hari. (biso rumogso lan ngerumangsani).
Baikalah para gaes coy broh sist pleen, mari kita mulai
Kapan kita harus mulai mencari atau menegnali siapa diri
kita?
Jawab: saat kamu merasa lain, dan heran akan dirimu (smp
akhir hingga sma akhir)
Gimana caranya?
Jawab:
πpsikotes/tes psikologi untuk mengetahui
kelemahan kamu atau kekuatan kamu. Biasanya di sekolah ada,kalau tidak lakukan
secara online dengan tes kepribadian online. Biasanya di jasa biro jodoh online
kita harus nigisi quis gitu untuk mengenali diri kita,ikut aja.buku juga ada
tempo hari lihat di buku soal ujian masuk kuliah ada tuh lembar psikotes
nya,isi saja.
πDari penelusuran jejak keluarga, maksudnya? Semua
orang punya kakek nenek atau leluhur mengetahui jejak leluhur ini memang
seperti mencari jarum di tumpukan jerami, karena banyak info tentang leluhur
kita di rahasiakan atau memang tidak di ketahui genersi setelahnya.
π Dari zodiac,shio,dan weton, biasanya orang-orang
yang khusus mempelajari ketiganya sudah mengunakan ilmu titen tentang
perwatakan seseorang, ada yang hingga detail merujuk pada jam lahir seseorang. Tentu
semuanya ada sisi baik buruknya, tapi alagkah bijaknya jika kita mengambil
hal-hal baik dari yang para ahli kemukakan.
π Sidik jari,ini juga bisa di gunakan untuk
mengetahui karekater kita, ini sudah mulai sering di tambahkan di psikotes.
π Perjalaan dan pertemanan, biasanya kita akan
berteman dengan orang dengan minat yang sama, dari beberpa profesi di atas
dimanakah anda berada?,perjalanan lakukan perjalanan untuk diri anda sendiri
amati lingkungan sekitar. Apa yang terjadi pada kejiwaan anda?
Selamat mencari dan bertemu dirimu apapun dirimu berdamailah……
dan lalukan tugasmu tanpa abai pada kepentingan orang banyak.
190819
0 komentar:
Posting Komentar
mohon komen tidak sara,saru,dan tidak menganggu