Sering aku bilang hidup ini adalah universitas kehidupan kita mahasiswanya,teman kita juga mahasiswa lingkungan sekitar adalah buku-bukunya,masalah-masalah kehidupan yang muncul bagaikan sebuah tesist atau uji coba materi yang di berikan dosen (malaikat dan iblis/setan) atas dasar utusan Guru besar (Allah SWT)secara langsung langsung. kita adalah mahasiswa tanpa pembatas antara kita dan Guru besar (Allah SWT) dosen hanyalah mahluk gaib yang di tugas kan ini itu (malaikat dan iblis/setan). lalu siapa dosen pembimbing nya? dosen pembimbing nya ya Nabimu,bukan kah dia sudah berjuang memperkenalkanmu pada Guru besar, susah loh memperkenalkan kuliah akhlak aqidah jaman dulu ,kalau sekarang kan mudah tinggal nongkrongin Tv atau Youtube an,sudah ada kuliah-kuliah singkat yang di jajakan.entah itu bermakna atau tidak bahkan lebih sering kelihatan menjual galau dan lebay. sudahlah kita balik lagi ke urusan universitas pelajaran nya apa? nga ada lah semuanya itu observasi kamu lagi, kamu harus nyari pelajaran -pelajaran itu sendiri mengumpulkan banyak kertas-kertas testis yang bisa di jadikan reverensi kehidupan baik itu nyontek atau bikinan sendiri,.itu proses belajar yang rumit dan sulit nga ada yang mudah setiap mahasiswa selalu punya cerita di universitas kehidupanya, dan hanya sedikit kemungkinan sama antara mahasiswa satu dan lainya.meskipun garis besarnya sama.
ingat rukun islam???
ya semua sadar dan tahu bahwa di dalam Al-quran itu tidak ada keraguan di dalamnya, hadist ikut membantu menjabarkan sekumpulan kalimat-kalimat sastra suci yang sudah di cetak dari dulu dan di jual . jika ada yang bilang kok Guru besar (Allah SWT) masih mau mengedarkan Bumi ini padahal serusak ini, itu Urusan Guru besar (Allah SWT) mungkin masih ada kebenaran-kebenaran yang kecil sederhana dan indah hingga Guru besar (Allah SWT) masih mempercayakan bumi untuk di huni oleh mahasiswanya,semua orang tahu bahwa yang paling ngeyel untuk di atur itu mahasiswa tidak seperti yang lain unik ajah satu ciptaan Guru besar (Allah SWT) yang satu ini.ada ajah yang di buat,tapi Guru besar (Allah SWT) lebih tahu menahu tentang keunikan mahasiswa satu dan lainya berbeda,dan tentunya satu mahasiswa punya tugas sendiri-sendiri untuk berjalan di Buminya.
mahasiswa harus percaya dan mengimani hal-hal yang sudah barang tentu dan jelas perkaranya
ini misalnya
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Nabi dan Rasul / Rosul Allah SWT
3. Percaya kepada Malaikat Allat SWT
4. Percaya kepada Kitab Allat SWT yaitu Al Qur'an
5. Percaya kepada Hari Kiamat / Hari Akhir
6. Percaya kepada Qada dan Qadar / Qodo dan Qodar / Kodo dan Kodar atau Ketentuan Allah SWT
barang tentu yang sudah ada dan ga bisa di tawar.
emang ada yang bisa di tawar?? bukanya bisa di tawar tapi sering kali kita tak sengaja menawarnya
atau sengaja menawarnya.
ini contohnya rukun islam berikut ini
1. Dua Kalimat Syahadat
di tawar hanya dibibir saja lah,dan jarang di yakini mungkin hanya di anggap pelajaran TK saja tentang awal pengenalan agama. semoga tidak sejauh itu menyepelekan yang pertama ini ya.
2. Sholat Lima Waktu
mungkin sebagian alasan salat lima waktu karena yakin itulah yang akan di hitung pertama kali saat di akhirat,apakah ketika anda melakukanya dengan hati yang tenang dan ikhlas anda bersujud dari hati anda dan yakinkah bahwa ketika anda shalat itu "setan-setan" yang membujuk anda berbuat tidak baik itu sudah hilang? atau jangan-jangan hanya pada saat anda shalat saja anda mengingat Guru besar (Allah SWT),diluar itu anda kembali berbuat tidak baik. padahal Guru besar (Allah SWT) punya semua nya dan bisa melihat semuanya, tampaknya sayang jika sikap mengingat Guru besar (Allah SWT) hanya lima,sepuluh,atau lima belas menit kali lima saja,di antara 24 jam kesempatan anda mengingat Guru besar (Allah SWT),Guru besar (Allah SWT) mengajarkan kebaikan.saya sendiri juga sedang belajar memahami shat dan pemaknaan shalat secara pribadi dan apa effek baiknya bagi hidup saya melalui proses kehidupan yang saya lewati. so`ini akan di bahas di berikutnya`
3. Ibadah Puasa
puasa untuk menahan haus dan lapar,tapi lebih universal lagi untuk menjaga kesehatan mengistirahatkan pencernaan sementara waktu ,tapi ketika di todong puasa menahan man menjaga sikap atas apa yang terjadi selama puasa itu. itu yang sedikit sulit saya juga tidak memungkiri bahwa ada saja yang sering membuat kita ingin meluapkan berbagai emosi. tapi kita tertahan oleh puasa kita,karena kita juga tidak ingin puasa kita terkoyak dan hanya mendapat lapar haus saja..ya intinya di puasa adalah menahan segala sesuatu yang merusak kebaikan.
4. Melaksanakan Zakat
zakat menyisihan sedikit rezeki yang kita punya untuk keperluan orang lain.mungkin ini lebih baik jika kita sudah cukup atau mencukupi kebutuhan interen kelurga terlebih dahulu, jika pas-pasan tapi tetap berusaha memberi tapi ikhlas is Ok ga papa.saya pernah membaca bahwa yang di nafkahkan untuk pekerja,nafkah yang di nafkahkan oleh fakir ,miskin dan anak yatim itu juga mendapat pahala, tapi jika nafkah yang di nafkahkan atau mendahulukan kepentingan keluarga atau saudara bahakan anak istri. itu jauh lebih baik.
so ber Zakatlah pada tempat yang baik dan untuk kebaikan kedua belah pihak.
5. Pergi Haji Bagi yang Mampu
ini parah nnie yang ini hanya di lakukan oleh orang yang mampu bukan, tapi orang yang mampu itu cukup beriman, atau sekedar menjadikan ibadah Haji dan umroh itu sekedar tamasya?? kadang untuk menjaga gengsi.atau kalau sudah haji jadi tinggi lebih tinggi dari warga sekitarnya dan mengaggap warga sekitarnya rendah. jangan deh sekalipun haji tolonglah jaga silaturahmi,jangan merasa kaya dan berpunya karana anda nga punya. kalau ini saya belum menjalani semoga jika ada kesempatan saya bisa beribadah umroh atau Haji dan mengamalkan serta semakin iman terhadap Islam.
lalu seringkah kita ketika beribadah kita mengharap masuk surga jika kita masih tinggal di dunia mungkin kita berharap atau meyakini apa yang kita berikan akan dilipat gandakan 10 kali oleh Guru besar (Allah SWT) , tanpa sadar kita berusaha keras masuk surga atau lipat ganda ,lalu bagaimana jika kita telah beribadah sekian banyak tetapi Guru besar (Allah SWT) belum meridai kita memasukinya apa kita akan memaki Tuhan yang telah memberikan semuanya. tanpa sadar kita berniaga bukan? meminta imbalan "keindahan" atas sikap baik kita? apakah kita bisa beribadah tanpa mengarapkan surga,tanpa megharap apapun bahkan membuang jauh-jauh semua "janji" yang di janjikan Guru besar (Allah SWT), percaya saja bahwa Guru besar (Allah SWT) akan memberikan segalanya yang Dia bisa berikan disesuaikan dengan kebutuhanmu dan kemampuanmu.
Rezeki:
rezeki itu dapat di ungkapkan dalam berbagai hal oleh Guru besar (Allah SWT),menunjukan dan memberikanya selalu tanpa disangka-sangka dan di duga,itu yang di sebut durian runtuh. ada rezeki yang di usahakan yaitu rezeki yang di berikan guru besar atas usaha kita untuk bertahan dan memenuhi kewajiban atau menjalani fitrah nya sebagai manusia yang berakal dan memiliki tangung jawab untuk menafkahi keluarga dan dirinya sendiri baik lahir maupun batin. hukum menafkahi dari ha-hal yang bersumber dari keburukan adalah Haram bukan? di takutkan akan berimbas buruk bagi yang mengunakanya atau mengkonsumsi makanan dari rezeki yang buruk.jadi apa tidak kasihan pada keluarga jika begitu ,lebih baik berkerja keras dan menjaga kehormatan sebagai manusia untuk mengusahakan rezeki demi menafkahi keluarga dengan cara kebaikan. bagai mana jika mengemis, mengemis tampaknya boleh saja asal memenuhi beberapa syarat dan ketentuan. jadi jangan bangga jika kaya dan sukses dari mengemis lebih detail tentang mengemis menurut islam klik disini.
Al-quran dan hadist:
nah di universitas kehidupan kedua hal ini sangat penting kedudukanya Al-quran adalah kamus besar terlengkap yang penah ada, bagi yang belum bisa membaca arab nya tidak ada salahnya membaca alquran dan terjemahan yang sudah banyak di sediakan, sering saya yang awam terhadap tulisan huruf hijayah ini,seringkali membuka dan membaca terjemahanya dan perasaan ini cukup membaik cobalah ketika banyak pertanyaan dalam benak anda muncul cobalah untuk membukanya sembarangan saja. dan anda akan tersenyum menemukan jawabanya ketika mata anda tiba-tiba tertuju pada beberapa ayat yang tepat anda pandang. hadist adalah pendukungnya penjabaran-penjebaran yang lebih detail mengenai beberapa hal cobalah untuk memilki beberpa buku referensi seputar beberapa pertanyaan yang belum ada ketahui disana anda akan menemukan hadist yang sahih atau sah kebenaranya.atau milikilah buku kumpulan hadist sahih yang banyak tersedia.
manusia dan Guru besar (Allah SWT):
Guru besar (Allah SWT),memiliki formula tersendiri untuk mahasiswanya setiap kesalahan dan kelalaian mahasiswanya akan Guru besar (Allah SWT) ampuni, kecuali menyekutukan Dia ya...
sebagai manusia kita tidak luput dari yang namanya salah kilaf,atau apalah yang berbau keburukan. tapi manusia adalah sesuatu yang paling unik bukan? semua tidak ada yang sanggup menagung konsekuensi kesulitan hidup di dunia selain manusia,sudah jalanya kita mengalami banyak ujian dan cobaan baik kehidupan di dunia atau kehidupan dalam mendalami Iman. ada yang prosesnya mudah karena beberapa faktor ada yang proses nya sulit bukan main. hingga berulang kali harus menncari pemaknaan sendiri dalam menuju Iman "termasuk saya" .Guru besar (Allah SWT) adalah kebaikan yang nyata, disaat apapun dirimu sebagai manusia Guru besar (Allah SWT) selalu ada,selalu bersamamu dan memengang pundakmu menuntunmu perlahan. menuju iman dia bersedia mengajari satu persatu manusia dengan tesist yang berbeda. jika saat nya enkau harus kembali atau menemukan jalan Cahaya iman islam maka tidak ada yang bisa menghalaginya engkau manusia untuk kembali menuju cahaya cinta yang nyata.jalanya beragam engakau akan di temuka oleh omemen-momen yang sangat menguncang jiwamu,mungkin itu yang di sebut titik balik,ada yang langsung satu monen langsung membuatmu bertekad untuk kembali.ada yang baru di temukan beberapa momen dia baru kembali,ada kadang sebuah situasi yang menuntutnya untuk berubah karena perubahan kehidupanya. contoh pernikahan,atau kematian,atau kelahiran. dan secara sadar kta bertekat untuk kembali karena memang sudah saatnya manusia itu merasa harus kembali kepada cintanya Guru besar (Allah SWT).
yuk kita meringankan sejenak persepsi tentang beberapa ibadah yang membuat kita sedikit aneh banyak kotbah kotbah yang terdengar mengerikan bahkan kadang kita merasa bahwa dosa yang kita perbuat seakan-akan sangat besar dan kecil kemungkinannya untuk diampuni,menutup ceramah dengan suara yang menekan dan parau seperti saat renungan menjelang ujian nasional atau waktu malam menginap di sekolah sewaktu pramuka. membuat kita tersiksa dan menderai air mata sudah wajar jika manusia itu tempatnya salah lalai,dan kadang mendahulukan nafsu.tapi tampaknya jika kita tidak melakukan kesalahan itu kita akan santai dan cenderung tenang menghadapi "suara parau".berdoalah dan meminta dengan senyuman dan rasa optimis bahwa Guru besar (Allah SWT) akan mengabulkanya suatu hari nanti tunjukan sikap ikhlas menerima kehidupan,tampakan bahwa anda sanggup berkerja keras dan berusaha untuk menjalani kehidupan dengan cukup baik dengan menjaga keimanan secara baik.
meninggalkan shalat dan puasa di masa-masa "pancaroba" iman seseorang mungkin atau dapat dipastikan terjadi Guru besar (Allah SWT) dapat memahaminya dengan cukup baik karena hanya Dia yang mengetahui kemana langkah mahasiswanya,jangan langsung di cap dunk mereka bukan orang yang beriman mungkin mereka membutuhkan proses yang lebih dalam untuk memahami islam secara tepat dan pas menurut dia .jadi jika kau merasa percuma mengajak mereka untuk shalat ya mungkin mereka belum menerima Hidayah atau petunjuk saja,singkatnya belum nemu klik nya dalam proses pencarian dia kadang mereka terkadang masih bingung apa yang sebenarnya dia cari dalam proses keimanan.jangan kawatir mereka yang sedang dalam "pancaroba" akan menemukan titik klop nya kok asal anda bersedia untuk peduli dan tidak hanya omong doank menyuruh-nyuruh mereka beribadah tapi anda tidak ada usaha untuk menemaninya berproses tidak melakukan pendekatan-pendekatan secara mendalam dan hanya ceramah-ceramah standar, mereka sudah tahu bung bahkan mereka mungkin lebih bisa memahaminya lebih dalam daripada anda.tapi kembali lagi pada masing masing pribadi yang menghadapi "pancaroba" iman pasti mereka punya alasan kuat mengapa mereka tidak beribadah secara maksimal.
sekarang ini saya masih dalam poses "pancaroba" ingin rasanya segera lepas dari proses ini dan beribadah secara baik dan benar, paling tidak ya ibadah wajib dululah di tuntaskan., kalau ibadah sunah pasti cepat atau lambat akan tergerak untuk melakoninya,alasan mendasar saya mengapa bisa terjebak "pancaroba" adalah melihat kenyataan yang selalu berbanding tak seimbang dan sudah keterlaluan,banyak penyelewangan-penyelewengan yang mengatas namakan Islam,banyak nya pendusta-pendusta dalam melakoni ibadah,saya ingin ibadah saya tidak hanya ketika saya ibadah saya,atapi bagaiman menerapkan bacaan atau mengamalkan doa-doa ketika ibadah itu kedalam setiap lini kehidupan, menjadikan setiap hembusan nafas ini ibadah. proses-proses inilah kenyataan inilah yang menjebak saya untuk belajar dan mehami situasi lebih kompeks dan melupakan sejenak sifat kekanak-kanakan manusia.saya sedang ingin mencoba menfokuskan diri untuk mencoba kembali lagi memaknai kebaikan Islam kesederhaan Islam yang indah, yang penuh keleluasaan berkarya,dan mencoba menjalani islam bagaiman adanya.islam yang damai dan penuh toleransi Islam yang terbuka dan tidak menutup diri pada kenyaataan.
jadi ada baiknya kita tutup universitas pemikirian manusia ini,dengan menyerahkan semuanya kepada Guru besar (Allah SWT) yang maha mengetahui dan merahasiakan kehidupan agar kita bersabar menjalani kehidupan dan senantiasa menjaga cinta kita pada Guru besar (Allah SWT) dan Rasulnya Muhammad SAW.terus berjalan dan belajar berproses menjadi kalifah meyakinkan diri bahwa Islam merupakan Rahmat bagi seluruh alam.memancarkan cinta kasih dan sayang Nya Guru besar (Allah SWT) kepada kawan-kawan kita kepada saudara dan kelurga kita tanpa putus asa,terus berjalan memahami kehidupan dan tidak membuatnya lebih berat menikmatinya dan menjadikan kehidupan ini sederhana.
ingat rukun islam???
ya semua sadar dan tahu bahwa di dalam Al-quran itu tidak ada keraguan di dalamnya, hadist ikut membantu menjabarkan sekumpulan kalimat-kalimat sastra suci yang sudah di cetak dari dulu dan di jual . jika ada yang bilang kok Guru besar (Allah SWT) masih mau mengedarkan Bumi ini padahal serusak ini, itu Urusan Guru besar (Allah SWT) mungkin masih ada kebenaran-kebenaran yang kecil sederhana dan indah hingga Guru besar (Allah SWT) masih mempercayakan bumi untuk di huni oleh mahasiswanya,semua orang tahu bahwa yang paling ngeyel untuk di atur itu mahasiswa tidak seperti yang lain unik ajah satu ciptaan Guru besar (Allah SWT) yang satu ini.ada ajah yang di buat,tapi Guru besar (Allah SWT) lebih tahu menahu tentang keunikan mahasiswa satu dan lainya berbeda,dan tentunya satu mahasiswa punya tugas sendiri-sendiri untuk berjalan di Buminya.
mahasiswa harus percaya dan mengimani hal-hal yang sudah barang tentu dan jelas perkaranya
ini misalnya
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Nabi dan Rasul / Rosul Allah SWT
3. Percaya kepada Malaikat Allat SWT
4. Percaya kepada Kitab Allat SWT yaitu Al Qur'an
5. Percaya kepada Hari Kiamat / Hari Akhir
6. Percaya kepada Qada dan Qadar / Qodo dan Qodar / Kodo dan Kodar atau Ketentuan Allah SWT
barang tentu yang sudah ada dan ga bisa di tawar.
emang ada yang bisa di tawar?? bukanya bisa di tawar tapi sering kali kita tak sengaja menawarnya
atau sengaja menawarnya.
ini contohnya rukun islam berikut ini
1. Dua Kalimat Syahadat
di tawar hanya dibibir saja lah,dan jarang di yakini mungkin hanya di anggap pelajaran TK saja tentang awal pengenalan agama. semoga tidak sejauh itu menyepelekan yang pertama ini ya.
2. Sholat Lima Waktu
mungkin sebagian alasan salat lima waktu karena yakin itulah yang akan di hitung pertama kali saat di akhirat,apakah ketika anda melakukanya dengan hati yang tenang dan ikhlas anda bersujud dari hati anda dan yakinkah bahwa ketika anda shalat itu "setan-setan" yang membujuk anda berbuat tidak baik itu sudah hilang? atau jangan-jangan hanya pada saat anda shalat saja anda mengingat Guru besar (Allah SWT),diluar itu anda kembali berbuat tidak baik. padahal Guru besar (Allah SWT) punya semua nya dan bisa melihat semuanya, tampaknya sayang jika sikap mengingat Guru besar (Allah SWT) hanya lima,sepuluh,atau lima belas menit kali lima saja,di antara 24 jam kesempatan anda mengingat Guru besar (Allah SWT),Guru besar (Allah SWT) mengajarkan kebaikan.saya sendiri juga sedang belajar memahami shat dan pemaknaan shalat secara pribadi dan apa effek baiknya bagi hidup saya melalui proses kehidupan yang saya lewati. so`ini akan di bahas di berikutnya`
3. Ibadah Puasa
puasa untuk menahan haus dan lapar,tapi lebih universal lagi untuk menjaga kesehatan mengistirahatkan pencernaan sementara waktu ,tapi ketika di todong puasa menahan man menjaga sikap atas apa yang terjadi selama puasa itu. itu yang sedikit sulit saya juga tidak memungkiri bahwa ada saja yang sering membuat kita ingin meluapkan berbagai emosi. tapi kita tertahan oleh puasa kita,karena kita juga tidak ingin puasa kita terkoyak dan hanya mendapat lapar haus saja..ya intinya di puasa adalah menahan segala sesuatu yang merusak kebaikan.
4. Melaksanakan Zakat
zakat menyisihan sedikit rezeki yang kita punya untuk keperluan orang lain.mungkin ini lebih baik jika kita sudah cukup atau mencukupi kebutuhan interen kelurga terlebih dahulu, jika pas-pasan tapi tetap berusaha memberi tapi ikhlas is Ok ga papa.saya pernah membaca bahwa yang di nafkahkan untuk pekerja,nafkah yang di nafkahkan oleh fakir ,miskin dan anak yatim itu juga mendapat pahala, tapi jika nafkah yang di nafkahkan atau mendahulukan kepentingan keluarga atau saudara bahakan anak istri. itu jauh lebih baik.
so ber Zakatlah pada tempat yang baik dan untuk kebaikan kedua belah pihak.
5. Pergi Haji Bagi yang Mampu
ini parah nnie yang ini hanya di lakukan oleh orang yang mampu bukan, tapi orang yang mampu itu cukup beriman, atau sekedar menjadikan ibadah Haji dan umroh itu sekedar tamasya?? kadang untuk menjaga gengsi.atau kalau sudah haji jadi tinggi lebih tinggi dari warga sekitarnya dan mengaggap warga sekitarnya rendah. jangan deh sekalipun haji tolonglah jaga silaturahmi,jangan merasa kaya dan berpunya karana anda nga punya. kalau ini saya belum menjalani semoga jika ada kesempatan saya bisa beribadah umroh atau Haji dan mengamalkan serta semakin iman terhadap Islam.
lalu seringkah kita ketika beribadah kita mengharap masuk surga jika kita masih tinggal di dunia mungkin kita berharap atau meyakini apa yang kita berikan akan dilipat gandakan 10 kali oleh Guru besar (Allah SWT) , tanpa sadar kita berusaha keras masuk surga atau lipat ganda ,lalu bagaimana jika kita telah beribadah sekian banyak tetapi Guru besar (Allah SWT) belum meridai kita memasukinya apa kita akan memaki Tuhan yang telah memberikan semuanya. tanpa sadar kita berniaga bukan? meminta imbalan "keindahan" atas sikap baik kita? apakah kita bisa beribadah tanpa mengarapkan surga,tanpa megharap apapun bahkan membuang jauh-jauh semua "janji" yang di janjikan Guru besar (Allah SWT), percaya saja bahwa Guru besar (Allah SWT) akan memberikan segalanya yang Dia bisa berikan disesuaikan dengan kebutuhanmu dan kemampuanmu.
Rezeki:
rezeki itu dapat di ungkapkan dalam berbagai hal oleh Guru besar (Allah SWT),menunjukan dan memberikanya selalu tanpa disangka-sangka dan di duga,itu yang di sebut durian runtuh. ada rezeki yang di usahakan yaitu rezeki yang di berikan guru besar atas usaha kita untuk bertahan dan memenuhi kewajiban atau menjalani fitrah nya sebagai manusia yang berakal dan memiliki tangung jawab untuk menafkahi keluarga dan dirinya sendiri baik lahir maupun batin. hukum menafkahi dari ha-hal yang bersumber dari keburukan adalah Haram bukan? di takutkan akan berimbas buruk bagi yang mengunakanya atau mengkonsumsi makanan dari rezeki yang buruk.jadi apa tidak kasihan pada keluarga jika begitu ,lebih baik berkerja keras dan menjaga kehormatan sebagai manusia untuk mengusahakan rezeki demi menafkahi keluarga dengan cara kebaikan. bagai mana jika mengemis, mengemis tampaknya boleh saja asal memenuhi beberapa syarat dan ketentuan. jadi jangan bangga jika kaya dan sukses dari mengemis lebih detail tentang mengemis menurut islam klik disini.
Al-quran dan hadist:
nah di universitas kehidupan kedua hal ini sangat penting kedudukanya Al-quran adalah kamus besar terlengkap yang penah ada, bagi yang belum bisa membaca arab nya tidak ada salahnya membaca alquran dan terjemahan yang sudah banyak di sediakan, sering saya yang awam terhadap tulisan huruf hijayah ini,seringkali membuka dan membaca terjemahanya dan perasaan ini cukup membaik cobalah ketika banyak pertanyaan dalam benak anda muncul cobalah untuk membukanya sembarangan saja. dan anda akan tersenyum menemukan jawabanya ketika mata anda tiba-tiba tertuju pada beberapa ayat yang tepat anda pandang. hadist adalah pendukungnya penjabaran-penjebaran yang lebih detail mengenai beberapa hal cobalah untuk memilki beberpa buku referensi seputar beberapa pertanyaan yang belum ada ketahui disana anda akan menemukan hadist yang sahih atau sah kebenaranya.atau milikilah buku kumpulan hadist sahih yang banyak tersedia.
manusia dan Guru besar (Allah SWT):
Guru besar (Allah SWT),memiliki formula tersendiri untuk mahasiswanya setiap kesalahan dan kelalaian mahasiswanya akan Guru besar (Allah SWT) ampuni, kecuali menyekutukan Dia ya...
sebagai manusia kita tidak luput dari yang namanya salah kilaf,atau apalah yang berbau keburukan. tapi manusia adalah sesuatu yang paling unik bukan? semua tidak ada yang sanggup menagung konsekuensi kesulitan hidup di dunia selain manusia,sudah jalanya kita mengalami banyak ujian dan cobaan baik kehidupan di dunia atau kehidupan dalam mendalami Iman. ada yang prosesnya mudah karena beberapa faktor ada yang proses nya sulit bukan main. hingga berulang kali harus menncari pemaknaan sendiri dalam menuju Iman "termasuk saya" .Guru besar (Allah SWT) adalah kebaikan yang nyata, disaat apapun dirimu sebagai manusia Guru besar (Allah SWT) selalu ada,selalu bersamamu dan memengang pundakmu menuntunmu perlahan. menuju iman dia bersedia mengajari satu persatu manusia dengan tesist yang berbeda. jika saat nya enkau harus kembali atau menemukan jalan Cahaya iman islam maka tidak ada yang bisa menghalaginya engkau manusia untuk kembali menuju cahaya cinta yang nyata.jalanya beragam engakau akan di temuka oleh omemen-momen yang sangat menguncang jiwamu,mungkin itu yang di sebut titik balik,ada yang langsung satu monen langsung membuatmu bertekad untuk kembali.ada yang baru di temukan beberapa momen dia baru kembali,ada kadang sebuah situasi yang menuntutnya untuk berubah karena perubahan kehidupanya. contoh pernikahan,atau kematian,atau kelahiran. dan secara sadar kta bertekat untuk kembali karena memang sudah saatnya manusia itu merasa harus kembali kepada cintanya Guru besar (Allah SWT).
yuk kita meringankan sejenak persepsi tentang beberapa ibadah yang membuat kita sedikit aneh banyak kotbah kotbah yang terdengar mengerikan bahkan kadang kita merasa bahwa dosa yang kita perbuat seakan-akan sangat besar dan kecil kemungkinannya untuk diampuni,menutup ceramah dengan suara yang menekan dan parau seperti saat renungan menjelang ujian nasional atau waktu malam menginap di sekolah sewaktu pramuka. membuat kita tersiksa dan menderai air mata sudah wajar jika manusia itu tempatnya salah lalai,dan kadang mendahulukan nafsu.tapi tampaknya jika kita tidak melakukan kesalahan itu kita akan santai dan cenderung tenang menghadapi "suara parau".berdoalah dan meminta dengan senyuman dan rasa optimis bahwa Guru besar (Allah SWT) akan mengabulkanya suatu hari nanti tunjukan sikap ikhlas menerima kehidupan,tampakan bahwa anda sanggup berkerja keras dan berusaha untuk menjalani kehidupan dengan cukup baik dengan menjaga keimanan secara baik.
meninggalkan shalat dan puasa di masa-masa "pancaroba" iman seseorang mungkin atau dapat dipastikan terjadi Guru besar (Allah SWT) dapat memahaminya dengan cukup baik karena hanya Dia yang mengetahui kemana langkah mahasiswanya,jangan langsung di cap dunk mereka bukan orang yang beriman mungkin mereka membutuhkan proses yang lebih dalam untuk memahami islam secara tepat dan pas menurut dia .jadi jika kau merasa percuma mengajak mereka untuk shalat ya mungkin mereka belum menerima Hidayah atau petunjuk saja,singkatnya belum nemu klik nya dalam proses pencarian dia kadang mereka terkadang masih bingung apa yang sebenarnya dia cari dalam proses keimanan.jangan kawatir mereka yang sedang dalam "pancaroba" akan menemukan titik klop nya kok asal anda bersedia untuk peduli dan tidak hanya omong doank menyuruh-nyuruh mereka beribadah tapi anda tidak ada usaha untuk menemaninya berproses tidak melakukan pendekatan-pendekatan secara mendalam dan hanya ceramah-ceramah standar, mereka sudah tahu bung bahkan mereka mungkin lebih bisa memahaminya lebih dalam daripada anda.tapi kembali lagi pada masing masing pribadi yang menghadapi "pancaroba" iman pasti mereka punya alasan kuat mengapa mereka tidak beribadah secara maksimal.
sekarang ini saya masih dalam poses "pancaroba" ingin rasanya segera lepas dari proses ini dan beribadah secara baik dan benar, paling tidak ya ibadah wajib dululah di tuntaskan., kalau ibadah sunah pasti cepat atau lambat akan tergerak untuk melakoninya,alasan mendasar saya mengapa bisa terjebak "pancaroba" adalah melihat kenyataan yang selalu berbanding tak seimbang dan sudah keterlaluan,banyak penyelewangan-penyelewengan yang mengatas namakan Islam,banyak nya pendusta-pendusta dalam melakoni ibadah,saya ingin ibadah saya tidak hanya ketika saya ibadah saya,atapi bagaiman menerapkan bacaan atau mengamalkan doa-doa ketika ibadah itu kedalam setiap lini kehidupan, menjadikan setiap hembusan nafas ini ibadah. proses-proses inilah kenyataan inilah yang menjebak saya untuk belajar dan mehami situasi lebih kompeks dan melupakan sejenak sifat kekanak-kanakan manusia.saya sedang ingin mencoba menfokuskan diri untuk mencoba kembali lagi memaknai kebaikan Islam kesederhaan Islam yang indah, yang penuh keleluasaan berkarya,dan mencoba menjalani islam bagaiman adanya.islam yang damai dan penuh toleransi Islam yang terbuka dan tidak menutup diri pada kenyaataan.
jadi ada baiknya kita tutup universitas pemikirian manusia ini,dengan menyerahkan semuanya kepada Guru besar (Allah SWT) yang maha mengetahui dan merahasiakan kehidupan agar kita bersabar menjalani kehidupan dan senantiasa menjaga cinta kita pada Guru besar (Allah SWT) dan Rasulnya Muhammad SAW.terus berjalan dan belajar berproses menjadi kalifah meyakinkan diri bahwa Islam merupakan Rahmat bagi seluruh alam.memancarkan cinta kasih dan sayang Nya Guru besar (Allah SWT) kepada kawan-kawan kita kepada saudara dan kelurga kita tanpa putus asa,terus berjalan memahami kehidupan dan tidak membuatnya lebih berat menikmatinya dan menjadikan kehidupan ini sederhana.
0 komentar:
Posting Komentar
mohon komen tidak sara,saru,dan tidak menganggu