Kamis, 26 April 2012

universitas kehidupan 7 > memaafkan

Diposting oleh dara izhhar di 23.28
Memaafkan.
Ilusi ini dibangun dari anggapan bahwa memaafkan adalah pekerjaan SEKALI. Mengatakan "saya maafkan" dan kemudian dianggap selesai
Perbuatan 'memaafkan' seharusnya menjadi 'pekerjaan' panjang dan konstan selayaknya orang bernafas. Tidak hanya satu titik
Coba perhatikan feeling dan emosi SEBELUM kata maaf, dan sesudah kata maaf. Jarak antara dua titik feeling dan emosi itulah tingkat pemaafan
Jadi setiap waktu dibutuhkan 'awareness' tentang kondisi feeling dan emosi kita untuk bisa benar - benar patut dikatakan memaafkan.
Tapi bagaimana mau memonitor feeling dan emosi jika kita belum mengenal diri kita sendiri. Jangankan memonitor, tau aja seringkali tidak.
Inti dari memaafkan bukanlah kepada orang lain. Inti terdalam dari memaafkan adalah kemampuan kita untuk memaafkan diri kita sendiri. ..


Memaafkan diri sendiri secara utuh akan membawa kedamaian sejati. Dan tidak ada ke'butuh'an untuk menyalahkan orang lain.
Tapi bagaimana kita akan memaafkan diri sendiri jika kita belum kenal siapa diri kita sendiri ?
Bagaimana memahami alasan org lain melakukan 'kesalahan', jika kita sendiri tak mengerti alasan akan apa yg kita sendiri lakukan.
Memaafkan bukanlah tindakan pasif. Ia tindakan yang amat sangat aktif. Pemahaman ini juga menjadi banyak distorsi.
Memang tak mudah 'memaklumi' yg dianggap sebagai kesalahan orang lain. Tapi yang seharusnya pertama dimaafkan adalah :
Reaksi dirimu terhadap perbuatan orang lain yang kau anggap 'kesalahan'. Ingat, akar dari 'penderitaan' adalah di dasar hatimu sendiri.
Tabrakan emosi dan feeling yg tidak sinkron membuatmu sakit hati. Bukan hal diluar yang membuatmu sakit hati. Itulah sebabnya kenapa ...
Setiap orang memiliki hal yang berbeda yang membuat mereka sakit hati. Akar sakit hati ada di dirimu sendiri.
Ketika kita bisa 'melepaskan' tabrakan emosi, feeling di dalam, maka tidak ada yg membuat kita sakit hati. Sehingga ...
Kita tak membutuhkan kata maaf untuk bisa memaafkan orang lain setiap saat. Anytime.
Ketika emosi dan fikiran tidak lagi menjadi 'musuh', maka kita kebal dari 'ancaman' dari luar. Kita akan faham Bravery is confidence.
Semua proses ini berakar dari kemampuan memaafkan diri sendiri. Pemaafan sejati akan membawa kedamaian dalam hidup.
Jk tak bisa memaafkan kesalahanmu sendiri di masa lalu, bagaimana akan belajar dari pengalaman itu.Jika trauma masa lalu mau ke dpn yg mana
Untuk satu pemaafan diluar yg sejati, dibutuhkan pemaafan ke dalam yang berlipat-lipat. Tidak mudah, but worth it
Akhir kata, ingat, hidup adalah panggung sandiwara, dan kau adalah sutradaramu sendiri :-) ..... Peaceee!!! Hurrah ! .... Maaf.

by: sabrang MDP, 2012 @noegeese

0 komentar:

Posting Komentar

mohon komen tidak sara,saru,dan tidak menganggu

 

situs resmi Dara izhhar Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting