Sabtu, 31 Maret 2012

Perbincangan Hati dengan Tuhan

Diposting oleh dara izhhar di 10.53
oleh Ade Van Ruwat Sengkolo pada 23 Maret 2012 pukul 12:12 ·


Dalam malam dalam bayang

menjejakan kaki pada rindu yang tak bertepi

tak kuasa aku harus terus hidup begini

dalam keksesatan dunya yang menghakimi

tersadar diri tak mampu sendiri



tak ada yang bisa ku lakukan kecuali menunggu waktu

aku duduk termenung di sudut tempat

tak lebih lebar dari kuburan

tak lebih terang dari liang lahat

berliku dan terlalu sulit untuk di jelaskan

seperti labirin yang tak berpintu keluar

setiap sudut yang kutemui hanya kemunafikan,syirik, dan rasa yang mematikan hati.

aku memutusan mengurung diri

dibalik korden-korden putih berharap

ada yang menarik ku keluar memaksaku untuk tak belajar di tempat yang seperti itu.



tak ingin kupalingkan wajah ke masa lalu ketika

niat berhijrah sudah tentu pasti.

gersang nya paparan di gurun tak kurisaukan

akan ada satu tempat yang sudah di janjikan

tempat sejuk dan nyaman.



janji itu tidak akan ingkar

sang pemegang janji selalu setia mendengar

bisik hati yang meminta

tak pernah aku mengubris mangapa proses

sebegini kejam

terkadang aku tertawa lalu menangis

ini cuma guyon, guyon yang harus di lewati



ujian berat bagiku itu berarti proses yang sudah dipilih

proses untuk terus bersabar.

membuka topeng, membuka hijab agar hati ini terang.

imanku sedang di uji,di ombang ambingkan sedemikian rupa

di perlihatkan kebrobrokan dan keganjian yang sangat dekat

di perlihatkan ketenagan yang sangat jauh dan menyakitkan



saya harus memilih antara tangan AZALI atau tangan staff nya gusti Allah SWT,

tapi aku harus tenang menghadapi proses ini.

aku harus berani untuk duduk tegak di atas pelana kuda

melewati ribuan kilo ujian yang berujung akhirat.

aku harus berani duduk tenang di balik meja

siap-siap dipanggil oleh yang Maha memahami situasi hati.

berkata



"hei,sudah siap jadi navigator untuk nahkodamu yang ini,

menjalankan kapal besar yang itu, mengarungi samudra yang lebih tak bisa kau terka dari samudra sebelumya"



aku tak boleh gugup aku harus segera berdiri dan membalas



"ya siap saya siap,saya sudah belajar dan akan lebih bisa mengerti situasi

gelombang di samudra yang itu setelah melewatinya"



dan Dia menjawab



"ya..ya, lakukan angkat kaki segera ke samudra"



dan aku berhenti

"tapi nahkoda itu belum menjemput"



"kau mau berlayar atau tidak itu pilihanya?", jawab-Nya singkat



"oke.. saya jemput nahkoda itu" jawabku tenang



"ya... segera pergi ke kapal yang besar itu ya angkat jangkar" jawab-Nya penuh arti



terkadang hidup seperti guyon,

aku berlayar dengan ridha-Nya



siap nga siap kita harus selalu di uji dengan pertanyaan hati yang aneh

jawaban kita pun kadang nyeleneh,

tapi Dia lebih memehami apa yang sebenarnya terjadi dan akan terjadi.

bisakah setiap manusia ikhlas memahami ketetapanya, menjalani proses yang tak sama

satu dengan lainya.



ida irawati

0 komentar:

Posting Komentar

mohon komen tidak sara,saru,dan tidak menganggu

 

situs resmi Dara izhhar Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting