Sabtu, 22 Oktober 2011

Syukur

Diposting oleh dara izhhar di 14.14

Naskah drama pendek
Lentera (tokoh utama)
Berry (direktur muda hotel)
Kurnia (manajer oprasional Mall)
Nadien (mahsaiswi s2)
Aryo (tamatan SMA)
Meilan (pegawai toko tas)
Bima (penyandang cacat dan yatim piatu)
Ajeng (7 tahun SD)
Naga (11 tahun ,pengamen anak pelacur)
Lentera: aku berjalan menyusuri jalan maloiboro sebuah mobil mewah terparkir di sebuah hotel berbintang tiga.
Seorang laki-laki keluar dari mobil memasuki sebuah ruangan di meja itu tertulis direktur muda BERRY
Berry: tuhan kenapa gajiku hanya 30 juta, plus gaji tunjangan 45 juta,kerjaku hanya duduk mikir ini itu, tuhan lihatlah Aku ! apa Engkau tahu bahwa aku sudah mulai bosan dengan mobil using yang ku beli ahir tahun lalu! Aku benar- benar miskin!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Lentera: aku kembali berjalan menyusuri jalanan Malioboro
Kurnia: pagi-pagi jam sebelas masuk kerja, pulang jam tiga sore, metting bersama beberapa orang cerdas tanda tangan ini itu, terima uang sewa mall ,kendaraan ku hanya Kawasaki ZX ,dua orang wanita cantik nan berbakti sangat kurang…… Tuhan kenapa kau ciptakan aku kere.
Lentera: aku kembali berjalan sekarang memasuki kawasan gedung agung
Nadien:  orang tuaku payah, aku hanya di sekolahkan hingga S2 saja,padahal aku sangat ingin S3 di Paris, jika saja aku sekolah di sana aku pasti bisa belanja ini itu. Di sini aku hanya mendapat barang murah tas yang selau kujinjing sejak satu minggu yang lalu harganya hanya 3 juta, apalagi aku hanya naik motor matic terbaru untuk mengantikan motor matic yang sudah usang karena sering ku pakai satu tahun kebelakang. Apa lagi ini laptop ku sudah ga up date sejak setegah tahun lalu harganya juga murah 6 juta rupiah saja.
Lentera: aku berjalan memasuki arah kantor pos
Aryo:  duh dimana lagi ya aku cari kerja, gajiku hanya 700 ribu di tempat aku berkerja sekarang, di hitung-hitung kurang jika untuk beli ini itu, aku kan harus beli hp android biar ga kalah sama yang lain, dan untuk membeli sepeda fixi….. dan keliling jogja. Sungguh susah hidup seperti ini.


Lentera: aku berjalan lurus kea rah BI
Meilani:  dasar juragan pelit, sayakan hanya minta libur untuk hari minggu saja sekali saja tetep nga dikasih, emang enak libur hanya hari senin doank, mana gajinya 500 ribu lagi.
Bima: Tuhan sungguh kau tidak adil aku sudah tak memiliki satu kai, aku hanya sampah masyarakat, lagi pula Kau sudah mengambil bapak ituku aku ingin mati Tuhan tak ada gunanya  aku hidup seperti ini.
Lentera:  tersenyum dan menghamiri Bima, sabar lah mas yang sabar mas masih bisa berbuat banyak dengan tangan mas.
Bima: tau apa ku tentang ini lentera, ingat kau kadang saja redup ingin mengobarkan aku? Hu? Pulang sana , tak usah kau ganggu hidup ku lagi! Pulanggggggggggggggg!
Ajeng: syukurlah aku masih punya dua kaki untuk berjalan dari rumah ke sekolah meskipun jauh aku tak kawatir,hem …… jika aku mendapat jatah sarapan belum tentu aku akan dapat makan malam, tapi tak apa mungkin aku memang harus bersabar dan bersabar. Untuk mengejar apa yangku harapkan sering  harus belajar dari bawah agar ketika sukses aku tak lupa pada Tuhan yang memberikan nafas.
Naga: tinggal di kawasan “sarkem” lingkungan ini memang terkadang ga mendukungku, tapi  tak jarang orang-orang di sekitar ku mendukungku untuk terus berbuat lebi, terlebih ibu, dia gak mau aku kebanyaan main di jalan dia menyekolahkan aku sebisanya , aku tak hanya didik  di sekolah tapi keadaan yang mendewasakan ku.sudah terdidik untuk  mulai membedakan baik buruk, banyak keburukan di sana – sini membuatku ingin mencari yang baik.
Lentera : angin apa yang bisa membuat hati kecil kedua bocah ini besar.dan ada  beberapa yang sudah mendapatkan yang mereka inginkan. Satu kata  yang terkadang hanya di ucapkan tapi terkadang tak di serap maknanya…….. bersyukur atas apapunyang terjadi.
fin

0 komentar:

Posting Komentar

mohon komen tidak sara,saru,dan tidak menganggu

 

situs resmi Dara izhhar Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting