Rabu, 30 November 2011

2nd serial 3 rumah 3 cinta

Diposting oleh dara izhhar di 10.52
Speak up


Junot tampak ya mulai terusik ketika duduk santai di tepi kolam, melihat Yan dan Ane sibuk bertengakar di ruang keluarga.
“not, mau kemana? Idih temenin gue” teriak villa dari dalam kolam renang.
“males pemandaganya ga nyenengin liat noh”
“Astaufirullah, papi, mami” villa menoleh ke arah ruang keluarga
“udah kak, mending kakak beneran aja nikah sama mas Sam, rela deh kak , meskipun hidup sederhana di kampung nya tapi kakak lebih tenang kan , daripada di sini kakak malah stress”
“kamu dukung not? Kakak tinggal sama mbah sis dan kakung di rumahnya mas Sam?”
“iya kak, kakak beda banget sejak kenal mas Sam, ya Junot tau siapa mas Sam, tapi sejak kapan cinta mengenal kasta,agama, harta?”
“iya sih not, tapi gimana ngomong ke papi? lok kakak minta papi melamar mas Sam buat jadi suaminya kakak aneh loe”
“iya ya…… coba aja kayak pas acara kemarin, kakak ngotot setegah mati jadi host acara itukan ,”
“lah ini urusanya beda, misal nie not gue jadi nikah sama mas Sam gimana sama loe? Ga betah deh loe tinggal di kampong nya mas Sam”
“ye gue mah disini aja sama papi  mami abis”
“iya loe kan ga perhatian sama mereka kan not?”
“sialan loe, gue sayang baget ma papi mami, tapi mereka ga tau lok kita sayang malah bikin masalah terus”
“ya udah sabar ya not”
Junotpun kembali kekamarnya sementara villa sudah bersiap melegang ke kampus,
Pukul 9 malam villa sudah kembali ke rumah,
“villa kamu liat Junot?”
“aduh mi. bukannya di kamar dari tadi pagi?”
“nga ada vi, mami dah nyari kemana-mana tetep ga ada”
“Tanya papi, may be tau papi kan stand bay di rumah”
“villa mami serius”
“villa juga serius mam,mami-mami kerja dan uang terus dipikir, Junot,villa apa pernah mam, ingat pas di kantor, gini sejak mami kenal dengan perusahaan MLM mam jadi lupa “
“villa kok kamu gitu sih nak?”
“mam yang gitu, mam beruabah ga mau dengar curhatan villa lagi ,maaf mam villa capek”
Sementara itu di ruang garasi junot sibuk dengan facebook nya di dalam mobil milik papinya.
Not,dimana kamu
Sebuah pesan masuk ke inbox.
Di rumah pi, di garasi dalam mobil
Balas junot lugas
Ngapain di situ
Jawab papinya cepat
Menurut papi?
Junot memutuskan untuk sing out segera dari akun facebooknya.
“junot kemana aja kamu?”
“mami, kemana aja mami?”
“kok balik nanya sih not”
Junot tidak menjawab
“junot belajar dulu ya mi”
Selang waktu sebulan menjelang awal tahun 2012, pertengkaran antara Yan dan istrinya semakin tidak bisa di tutupi dari Villa dan Junot.


“papi harusnya sadar kalau papi, itu Cuma megandalkan kesuksesan mamikan?”
“mi, cukup mami seharusnya wajib patuh sama papi, papi ini suami mami, punya hak mengatur mami mendidik mami supaya lebih baik”
“iya, tapi lihat rumah ini rumah mami pakai duit mami semua”
“cukup mi, hentikan kesombongan mami, ini hanya perkara harta bukan?”
“o jelas tanpa harta apa yang bisa di dapat”
Tanpa sengaja Junot dan villa masuk ke dalam rumah dan mendegar orang tuanya bertengkar hebat.
“waduh makin gawat kak”
Villa dan Junot berusaha untuk tidak menarik perhatian mami dan papinya.
“eh Junot, villa baru pulang habis darimana?” sapa mami mereka seolah tak ada apa-apa.
“eh mam, pap kemana?”
“ada tuh di kamar”
“ooo ya udah kita mau langsung siap-siap”
“siap – siap kemana?”
“he?”
Villa melihat Junot memberikan tanda untuk menjawab pertanyaan mami mereka
“o.. ini tadi dari maen ma sandy, kalau kak villa abis dari rumahnya pak us…….”
Tangan villa mencubit pinggang Junot agar berhenti bicara
“pak us ? siapa vil?”
“pak usman tukang roti, laper”
Villa dan Junot memasang tampang bingung ketika bicara pada mami mereka seolah berusaha menyembunyikan sesuatu dan tidak mau di bagi pada papi mami mereka.
Jika tahun baru datang seluruh keluarga berkumpul begitu juga keluarga ini, berkumpul jika di lihat dari kacamata luar rumah akan tampak bahagia, sakinah ,mawadah, warahmah tapi jika masuk kedalamnya akan tampak Susana yang kurang kondusif lebih sering sibuk sendiri-sendiri.
Villa mulai focus pada bisnisnya dan karir ke artisanya, sebagai artis muda yang cukup di gemari karena pencitraan yang mendekati sempurna cantik, dan berkulit sawo matang dan bersih, apa lagi Villa mengenakan jilbab pada setiap aktifitas di luar rumah. Membuat simpati orang semakin bertambah. Perkenalanya degan seorang pemuda yang biasa saja membuatnya semakin rajin menjalankan shalat, megaji, dan lebih pasrah menjalani hidup meletakan degan rigan  setiap beban yang ada di pudaknya karena memiliki kepercayaan yang kuat pada Allah SWT. Keinginan villa untuk menyegerakan menikah memang memiliki dasar yang kuat diam-diam membaca tentang buku-buku pernikahan. Dan Mas Sam lelaki yang dia pilih karena bukan sekedar rasa cinta yang dia rasakan karena ada rasa lain yaitu igin mengubah pola pikir mas Sam menjadi lebih baik, intinya Villa ingin belajar bersama menuju hidup yang lebih baik. Cinta nya Villa ke mas Sam seperti cintanya Zulaikah kepada Yusuf As, tapi Villa ingin menjalani cintanya yang begitu merajai hati dan jiwaya seperti cintanya Kadijah kepada Muhammad SAW.
Untuk itu villa mendatangi Ustad tempat papinya mengaji supaya dapat pencerah dan dukungan atau paling tidak saran terbaik bagaimana memuluskan rencananya untuk melamar Mas Sam. Villa berhap dengan kehadiran Mas Sam, hidupnya tidak lagi kesepian. Karena ada beberapa hal juga yang villa rasa penting untuk di perjuangan di tengah carut marutnya pergaulan yang ia alami yaitu kehormatan sebagai perempuan.
Sementara Junot, adiknya tidak ada kata kesepian,karena selalu di kelilingi game dan kemudahan fasilitas lainya, tapi seringkali junot juga bingung karena sangat sedikit teman main di rumah dan bukan zamanya lagi main lari – larian, atau sekedar dholanan tradisional yang dulu ada alhasil permainan jauh pada game dan teve.
Bulan berlalu menjelang ulangtahun villa ke duapuluh, pak Yan memutuskan untuk berkonsultasi pada guru ngajinya seputar permasalahan interen dengan sang istri.
Kedatangan pak Yan di sambut baik oleh ustad Hasyim,setelah berbicara ini itu dan bercerita tentang rencana perceraian dan lain sebagainya.
Ustad Hasyim menghela nafas, ia teringat kesungguhan hati villa untuk berumah tangga di usia muda karena alasan menjaga kehormatan, sementara Pak Yan mempertaruhkan kehormatan keluarganya di ambang perpisahan, dua sisi mata uang yang berbeda. 
Pak Yan sungguh terkejut dengan keputusan villa yang memlih hidup sederhana bersama Sam,ustad Hasyim telah menjelaskan segala keinginan villa, termasuk untuk tidak membahas tentang lamaran pada mas Sam di dalam rumah, jika ingin membahsanya villa ingin ustad Hasyim sebagai penegah yang bijak juga di hadirkan.
 Ketegasan dalam memilih dan menentukan sikap ditunjukan oleh pak Yan dan Villa. Sepelik apapun kehidupan keluarga mereka selau mencoba mencari jalan tengah yang terbaik.

0 komentar:

Posting Komentar

mohon komen tidak sara,saru,dan tidak menganggu

 

situs resmi Dara izhhar Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting